Perbaikan Jl. Sultan Tirtayasa (Frisiastraat)
di Kota Bandung

[
english|indonesia|netherlands]
  

gerbang Frisiastraat

Dahulu Frisiastraat tidak menampilkan pemandangan yang bagus, karena peraturan yang berlaku pada saat itu pun banyak yang buruk, seperti tentang pembagian masing-masing persil, yang tidak sesuai dengan besarnya rumah-rumah, tentang pengaturan kebun muka rumah, pagar kebun, pintu dari jalan ke kebun, dan lain sebagainya.

Lagi pula, tanaman di pinggir jalan tak diperhatikan dengan benar, karena pohon-pohon (Casia-Multijuga) di sana sangat padat tumbuhnya, sehingga membuat suram/ gelap di lapangan straat.


sebelum renovasi

Kebun muka rumah seluruhnya yang ada sangat sempit, karena letak rumah-rumah kurang mundur dari jalan, sedang bagian yang terbesar dari kebun ini digunakan untuk jalan kerikil, hanya tertinggal sedikit untuk lapangan rumput. Sebenarnya pintu masuk ke kebun lebih terutama memakai satu saja. 

Selain dari itu pagar tembok di muka rumah dan di kanan kiri rumah juga terlalu tinggi, dan tambahan pasangan pilar-pilarnya terlihat buruk. Tidak mengherankan lagi, bahwa rumah-rumah di sana dalam beberapa bulan lamanya tidak ditempati, dan sewaan pun menjadi turun. Begitupun terdapat satu teladan, betapa kurang cakapnya mereka pada 20 tahun yang lalu dalam mengatur pembangunan kota (tatakota). 


rencana renovasi

Jalan tersebut kebetulan terletak di antara distrik kota yang paling penting, menghubungkan dua jalan besar di situ; maka kotamadya mengambil perhatian untuk memperbaiki keadaan di jalan itu., maka diambil satu keputusan berdasarkan permufakatan dengan masyarakat yang memiliki rumah di situ dengan perjanjian tentang penanggungan biaya yang separuhnya akan ditanggung oleh mereka.

Adapun perbaikan yang telah diatur sebagai berikut :

1. Pohon-pohon di pinggir jalan ditebang dan diganti.
2. Pagar kebun antar persil-persil di muka diganti dengan tembok beton yang amat pendek.
3. Pintu dari jalan masuk kebun hanya dibiarkan satu saja
4. Lapangan rumput di muka rumah diperlebar
5. Tanaman kebun diatur dengan tertib menggunakan tanaman yang indah
6. Jalan aspal di jalan utama diperlebar 


setelah renovasi

Akhirnya masyarakat merasa senang mempunyai rumah di situ, karena rumah-rumah tesebut sekarang semuanya laku untuk disewakan. 

Dalam hal ini ternyata, jika pengaturan perbaikan seperti itu dilaksanakan dengan permufakatan bersama dengan masyarakat yang mempunyai persil-persil, adalah suatu daya upaya yang baik untuk diambil contoh oleh kotamadya lainnya.

rumah kembar di gerbang Frisiastraat
   
bentuk rumah lain di Frisiastraat
sebelum dan setelah renovasi
sebelum renovasi setelah renovasi
   
keadaannya saat ini

 

Perbaikan Jl. Sultan Tirtayasa (Frisiastraat) di Kota Bandung
Oleh : G. Hendriks 
Sumber : I.B.T. LOCALE TECHNIEK MARET 1936 No.2